Inovasi Pembelajaran Kitab Kuning Bagi Guru Ustadz Diniyah Takmiliyah

Berita

Semarang, Rabu 25 April 2018, (Dr. Djayadi, M.Ag.) Direktur PD Pontren Kementrian Agama RI, mengatakan bahwa dalam acara “Inovasi Pembelajaran Kitab Kuning Bagi Guru/ Ustadz Madrasah Diniyah Takmiliyah” di Star Hotel, tidak hanya mengkaji inovasi, namun juga share experience, yaitu tukar pengalaman antar ustadz sekitar 50 ustadz se Indonesia, agar mendapatkan kekayaan metode dalam pembelajaran kitab kuning. Dengan hal tersebut maka akan terjalinlah beberapa hal selain silaturokhim, yaitu ada silatul afkar (menyamakan persepsi), silatul rukh (menyambungkan jiwa), silatul amal (bertukar pengalaman dan pengamalan, yang terimplementasikan bentuk aksi mengajar santri).
Kemudian ia juga mengatakan “Harapan besar terhadap pelayanan Pendidikan Islam, bahkan dalam kompas 6 januari 2018 artikel telah ditulis oleh orang Lipi, yang intinya tentang hal yang bertemakan “mengapa kita berharap pada pendidikan Agama” seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan formal ternyata hanya sekedar transfer of knowladge, hanya mentransfer ilmu yang berkaitan tentang kognif, belum menyentuh kepada pendidikan emosi, kematangan, dan intuisi. lanjutnya
Maka masyarakat sebetulnya mengharapkan pendidikan agama, pendidikan di madrasah diniyah takmiliyah, bahkan jawa terkenal dengan sekolah arab, sebagaimana di Jawa Timur, jika sekolah formal melebihi jam, orang tua berani menjemput untuk segera pulang dan melanjutkan di Madrasah, dengan istilah lain pulang paksa, agar nanti bisa mengikuti pendidikan madrasah diniyah.
Diakui atau tidak pendidikan madrasah diniyah agak surut dengan adanya perpres no 87 tahun 2017. Maka dengan dampak surutnya madin tersebut, Kementrian Agama mempunyai wacana MDT akan ada dua opsi, yaitu MDT terintegrasi (MDT yang diadakan pada pendidikan formal, agar pendidikan karakter terbentuk pada kegiatan MDT terintegrasi tersebut), yang kedua adalah MDT mandiri sebagaimana yang sudah berjalan.
Hal tersebut akan diatur dalam Penguatan Pendidikan Karakter Melalui pendidikan DiniyahTakmiliyah, bahkan sempurna dan tersempurnakan bahkan MDT harus bermetamorfose, guna membentuk kader bangsa ini ahli agama yang ramah lingkungan, bisa menjadi kader muslim moderat.
Saat ini, regulasi MDT baru Peraturan Pemerintah sebagai turunan dari Undang-undang no 20 tahun 2003, semoga dalam tahun 2018 segera terbit RUU tentang pendidikan agama dan pesantren, sebagaimana yang di sampaikan pak kabid PD pontren ini bahwa tahun politik ini semoga menjadi tahun demokrasi yang menguntungkan bangsa dengan bentuk MDT semakin setara.
Maka dengan ini MDT jangan sunkan untuk berperan konsevasi secara nilai, dan istiqomah dalam pendidikan diniyah serta pesantren. Bahkan MDT menjadi bagian yang terpenting dalam mentradisikan kegiatan keagamaan di indonesia, dan terlembagaan. Lanjutnya, kalau bicara taukhid cukuplah dengan ajaran Aqoid 50, selanjutnya peran MDT adalah merawat dan mentradisikan metode yang sudah ada pada MDT, bahkan konservasi menjadi inovasi, sebagaimana yang kita ketahui, pembelajaran kitab kuning sampai 4 tahun lamanya, kalo bisa kita percepat cukup 4 bulan selesai dan paham lebih cepat. Pungkasnya.
Ia menambahkan, bahwa tahun ini akan louncing MDT al- Jami’ah, yaitu layanan MDT untuk para mahasiswa, guna memperkuat keagamaan yang moderat dengan Metode Tawazun, Tasamuh, Tabayun dll, intinya MDT al Jami’ah untuk menfasilitasi mahasiswa, sebagai mana hasil komunikasi dengan Perguruan Tinggi Umum seperti UGM, dan Universitas umum lainnya, yang semangat dengan adanya MDT di Perguruan tinggi.#kangmasy

Bagikan Tulisan

2 thoughts on “Inovasi Pembelajaran Kitab Kuning Bagi Guru Ustadz Diniyah Takmiliyah

  1. JASMERAH
    sungguh indah jika ditampilkan sejarah tokoh Agama, Negara yg Berakhlaqul karimah.
    sebagai pembentukan karakter anak bangsa…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *