Membaca merupakan bagian dari proses pembelajaran. Dengan membaca akan mendukung kegiatan pembelajaran yang dilakukan baik di kelas maupun di pondok pesantren. Pembelajaran dalam membaca Al-quran pada dasarnya harus memperhatikan prinsip-prinsip utama yang perlu dipahami oleh setiap pengajar. Hal ini karena pembelajaran membaca Al-quran tentunya berbeda dengan pembelajaran membaca buku, novel maupun membaca yang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat implementasi pembelajaran seni membaca Al-quran dalam pembelajaran Al-quran Hadits. Dengan demikian akan dapat dilihat secara jelas bagaimana penerapan seni membaca Al-quran dilihat dari keefektifannya dalam pembelajaran Al-Quran Hadits.
implementasi seni membaca Al-quran dilaksanakan dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap perencanaan guru mempersiapkan perangkat pembelajaran, terutama mempersiapkan materi yang akan diajarkan, yakni memilih ayat Al-quran yang akan diajarkan kepada para santri, memilih media dan peralatan yang akan digunakan dalam pembelajaran. Pada tahap pelaksanaan dapat diketahui bahwa dalam pembelajaran seni membaca Al-quran, hal yang selalu ditekankan guru adalah mengutamakan pembelajaran tajwid, fasohah tentang kefasihan membaca, memaknai isi ayat Al-quran dan menghayati ayat yang dibaca (maqro’), serta berkaitan dengan lagu dan rumus tilawah. Adapun Rumus lagu atau Tausyih yang diajarkan adalah bayyati, shoba, nahawand, hijaz, rost, sika dan jiharka. Pengenalan lagu-lagu tersebut diajarkan secara bertahap dan perlahan-lahan sampai semua santri dapat menguasai semua rumus tersebut. Tahap evaluasi dapat terlihat bahwa evaluasi dapat dilihat bahwa 10 santri mampu mencapai empat indikator tersebut dengan benar, 8 santri mampu mencapai 3 indikator keberhasilan pembelajaran serta sisanya yakni 7 santri mampu mencapai 2 indikator keberhasilan pembelajaran.
Maskur
Sekolah Tinggi Ilmu Agama Wali Sembilan, Semarang, Indonesia
maskur2106128401@gmail.com
