Semarang, 27 Juni 2020 Puri Garden. Madrasah Diniyah (Madin) merupakan bagian dari lembaga non formal informal dalam mendidik sebagian besar Rakyat Indonesian, berjalur ahlussunnah wal jama’ah berbasis kultur keindonesiaan. Madrasah Diniyah bersama Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah mendidik santri dengan metode sesuai kearifan lokal. di antaranya menggunakan model tulisan Pegon, yang mana literasi pegon ini adalah tulisan fisiknya huruf arab, namun digunakan untuk penulisan bahasa lokal/ Indonesian dipakai di dunia Pesantren dan Madrasah Diniyah.
Namun dengan perkembangan zaman Literasi Pegon jarang diminati oleh santri Madin, walaupun masih tetap menggunakan huruf arab untuk belajar ALQUR’AN dan cabang ilmu lainnya. melihat hal tersebut maka FKDT Jawa Tengah berusaha keras untuk menyusun buku ajar untuk para santri madin dengan metode penulisan pegon, Pimpinan FKDT Jateng yakin bahwa literasi pegon akan dibangkitkan lagi dan mewarnai pendidikan santri guna mempelajari ilmu agama islam. selain itu Pimpinan FKDT Jateng Juga meyakini bahwa literasi Pegon dapat membangkitkan motivasi belajar santri dalam mengenal, cinta, sayang dan memahami serta menguasai Pendidikan Islam. itu terbukti banyak tokoh Islam, bahkan tokoh Nasional yang maju Ilmu Agama dana umum bcerawal dari literasi Pegon. Kali ini Pimpinan FKDT Jateng Ingin membuktikan kembali dengan kerjasama Para personil Kementrian dan para ahli dibidangnya serta penerbit buku, guna menerbitkan buku yang berbasis pegon.
Kemudian saat ini Pimpinan FKDT Jateng sedang menggodok bersama Tim untuk mewujudkan keinginan besar tersebut.#Reporter Literasi Media Pegon kangmasy. wawancara bersama Ketua FKDT Jateng H. Nur Syahid, S.Ag. dan Dewan Kode Etik DPW FKDT JATENG.
